MCB News

Informatif dan Inspiratif

Halitosis: Penyebab, Dampak, dan Cara Efektif Atasi Bau Mulut

Ilustrasi orang bau mulut

MCBNews – Halitosis adalah istilah medis untuk menggambarkan bau mulut. Sering kali, kondisi ini disebabkan oleh kurangnya kebersihan mulut, namun tidak selalu demikian. Halitosis juga bisa dipicu oleh sejumlah kondisi medis tertentu, seperti mulut kering atau penyakit di bagian lain dari tubuh. Kondisi ini juga dapat memengaruhi kepercayaan diri penderitanya sehingga banyak yang ingin tahu bagaimana cara mengatasinya. Simak lebih lanjut penjelasannya melalui ulasan di bawah ini.

Apa itu Halitosis (Bau Mulut)?

Mengutip dari Siloamhospitals, halitosis adalah istilah medis yang merujuk pada bau mulut. Kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi, bahkan hampir semua orang pernah mengalaminya. Bau mulut dapat disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu, seperti bawang putih, bawang bombai, atau makanan berbau tajam lainnya.

Namun, pada beberapa kondisi, bau mulut yang tak kunjung hilang (halitosis kronis) bisa menandakan adanya masalah kesehatan mulut atau penyakit pada bagian lainnya di dalam tubuh.

Penyebab Halitosis

Penyebab paling umum dari halitosis adalah kebersihan mulut yang buruk. Pada kondisi mulut yang tidak bersih, bakteri berbahaya akan lebih mudah menyerang dan berkembang biak di dalamnya sehingga menyebabkan masalah, seperti gigi berlubang dan penyakit gusi yang dapat memicu bau mulut.

Selain itu, halitosis juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan tertentu, khususnya makanan berbau tajam. Di samping makanan dan masalah kebersihan mulut, beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan halitosis adalah sebagai berikut:

– Mulut kering (xerostomia).

– Penumpukan plak gigi.

– Penyakit refluks asam lambung (GERD).

– Batu amandel.

– Penyakit gusi.

– Infeksi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru.

– Diabetes.

– Penyakit hati atau ginjal.

– Sindrom Sjögren.

– Kanker mulut dan kanker orofaring.

– Pengaruh obat-obatan tertentu yang dapat menyebabkan kondisi mulut menjadi kering, seperti obat-obatan golongan antihistamin, asetaminofen, dan obat-obatan kemoterapi.

Gejala Halitosis

Gejala utama halitosis adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan tidak kunjung hilang ketika penderitanya sedang membuka mulut, misalnya saat berbicara. Baunya mungkin cukup kuat sehingga orang lain bisa menyadarinya. Kendati demikian, terkadang kondisi ini tidak disadari oleh penderitanya. Sering kali, hal ini terkonfirmasi dari teman atau kerabat dekat.

Diagnosis Halitosis

Sebelum menegakkan diagnosis terkait halitosis, dokter akan melakukan anamnesis (wawancara medis) untuk mengetahui gejala, riwayat kesehatan, dan riwayat obat-obatan yang dikonsumsi pasien.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan mencium bau napas dari mulut dan hidung, kemudian menilai baunya dalam sebuah skala. Karena bagian belakang lidah paling sering menyebabkan bau mulut, maka dokter gigi mungkin juga akan mengikis bagian lidah tersebut (tongue scraping) dan menilai baunya.

Cara Mengatasi Halitosis

Cara mengatasi halitosis akan disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, jika disebabkan oleh kebersihan mulut dan gigi yang buruk, dokter akan memberikan saran mengenai bagaimana cara membersihkan mulut dan gigi yang tepat. Sementara itu, bila disebabkan oleh penyakit gusi, dokter akan melakukan penanganan untuk mengatasi penyakitnya.

Apabila disebabkan oleh penumpukan plak gigi, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menggunakan obat kumur antimikroba serta menyikat lidah dengan lembut setiap kali menyikat gigi. Dokter juga dapat merekomendasikan pasta gigi yang mengandung zat antibakteri untuk membunuh bakteri penyebab penumpukan plak gigi.

Sementara itu, bila halitosis diketahui sebagai gejala dari kondisi medis tertentu, dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan kondisi yang mendasarinya, atau merujuk pasien kepada dokter spesialis lain yang berkaitan dengan kondisi yang menyebabkan halitosis. Misalnya, bila disebabkan oleh penyakit gusi, maka dokter dapat merujuk pasien ke dokter spesialis periodonsia.

Jika tidak disebabkan oleh masalah medis tertentu yang membutuhkan penanganan khusus, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bau mulut dan meningkatkan kepercayaan diri sehari-hari adalah sebagai berikut:

– Menghindari mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan bau mulut, seperti petai, bawang putih, jengkol, dan lain-lain.

– Rutin minum air putih untuk mencegah mulut kering.

– Menyikat gigi dan lidah dengan rutin, sebanyak 2 kali sehari, selama minimal 2 menit setiap kali.

– Flossing gigi, sebanyak sekali sehari.

– Menggunakan obat kumur.

– Berhenti merokok

– Menghindari konsumsi alkohol, kafein, dan produk tembakau karena dapat menyebabkan mulut kering.

– Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi 6 bulan sekali.

Perlu dipahami bahwa penjelasan mengenai penyebab, gejala, hingga pengobatan halitosis di atas tidak bisa dijadikan acuan utama maupun pengganti diagnosis dari tenaga medis profesional. Untuk itu, bila mengalami sejumlah gejala yang mengarah pada kondisi ini, segera konsultasikan dengan Dokter Gigi terdekat Anda.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini