OJK Luncurkan Infinity 2.0: Dorong Ekosistem Keuangan Digital Nasional Lewat Kolaborasi Pentahelix

Jakarta, MCBNews.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menunjukkan komitmennya dalam mempercepat transformasi sektor keuangan digital melalui peluncuran OJK Infinity 2.0, sebuah pusat inovasi yang dirancang untuk merespons dinamika teknologi keuangan secara komprehensif.

Bertempat di Kantor OJK Menara Radius Prawiro, Jakarta, peluncuran ini dihadiri berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif IAKD OJK Hasan Fawzi, serta Duta Besar Swiss untuk Indonesia H.E. Olivier Zehnder. Hadir pula perwakilan pelaku industri jasa keuangan, asosiasi, hingga akademisi.

Dalam sambutannya, Riefky menyebutkan bahwa kolaborasi antara Kementerian Ekonomi Kreatif dan OJK mencakup tiga pilar utama strategi Asta Ekraf: Sinergi Ekraf, Dana Ekraf, dan Talenta Ekraf. “Kami percaya, hanya dengan kolaborasi lintas sektor—termasuk lembaga keuangan—kita bisa menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif,” ujarnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menegaskan bahwa OJK Infinity bukan sekadar fasilitas uji coba teknologi keuangan (sandbox), namun juga merupakan wadah untuk membangun ekosistem pembiayaan baru yang dapat menyatu dengan sektor riil. “Infinity 2.0 ini menjadi langkah konkret dalam merancang masa depan keuangan digital Indonesia,” ucap Mahendra.

Senada dengan itu, Kepala Eksekutif IAKD Hasan Fawzi menambahkan bahwa OJK Infinity menyediakan lingkungan uji coba yang aman, terbatas, dan terkontrol, agar inovasi yang muncul sejalan dengan tata kelola yang baik, perlindungan konsumen, dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Revitalisasi OJK Infinity 2.0 juga mengadopsi konsep “Pentahelix”, yang melibatkan lima elemen kunci: Pemerintah dan Regulator, Pelaku Bisnis, Akademisi, Media, serta Masyarakat. Konsep ini menjadi dasar dalam memperkuat sinergi lintas sektor guna mengembangkan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang berkelanjutan.

Dengan peluncuran ini, OJK berharap Indonesia dapat memiliki ekosistem keuangan digital yang tidak hanya adaptif terhadap perkembangan teknologi, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan pembangunan nasional dan meningkatkan inklusi keuangan secara luas.

(Red)