FTC Gugat Uber: Langganan Diam-Diam dan Janji Diskon Palsu

MCBNews.co.id  – Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) resmi menggugat Uber Technologies Inc. atas tuduhan mendaftarkan konsumen ke layanan berlangganan Uber One tanpa izin serta membuat klaim menyesatkan terkait manfaat layanan tersebut.

Uber One adalah layanan berbayar senilai US$9,99 per bulan yang menawarkan diskon untuk pemesanan kendaraan dan pengantaran makanan lewat aplikasi Uber. Namun menurut FTC, perusahaan ride-hailing raksasa itu mengklaim secara keliru bahwa pelanggan bisa menghemat hingga US$25 per bulan, serta mempersulit proses pembatalan langganan.

“Orang Amerika sudah lelah dengan langganan diam-diam yang sulit dibatalkan,” ujar Ketua FTC Andrew Ferguson dalam pernyataan resmi, dikutip dari Reuters, Selasa (22/4/2025). “FTC Trump-Vance menggugat atas nama kepentingan konsumen.”

FTC menilai Uber secara sistematis menyesatkan pelanggan dan melanggar aturan perlindungan konsumen, terutama karena proses pembatalan langganan yang dinilai berbelit dan tidak transparan.

Uber Bantah Tuduhan

Menanggapi gugatan ini, juru bicara Uber, Noah Edwardsen, membantah keras tuduhan tersebut.

“Kami tidak pernah mendaftar atau menagih pelanggan tanpa izin mereka,” tegasnya. “Proses pendaftaran dan pembatalan Uber One dirancang agar jelas dan mudah dipahami.”

Meski begitu, ini bukan pertama kalinya Uber berurusan dengan FTC. Pada 2017, Uber menyelesaikan kasus atas tuduhan menyesatkan publik soal keamanan data. Setahun setelahnya, mereka membayar US$20 juta atas dugaan memberikan klaim palsu terkait potensi penghasilan pengemudi.

Pada 2022, Uber juga mengakui kegagalan mereka dalam memberi tahu FTC mengenai pelanggaran data besar-besaran yang berdampak pada 57 juta pengguna dan pengemudi pada 2016.

Gugatan terbaru ini menambah panjang daftar kasus hukum yang membelit Uber dalam upaya globalnya mempertahankan kepercayaan publik dan otoritas regulator.

(Hda)