Investor Pasar Modal RI Tembus 16 Juta, Kalimantan Tengah Catat Lonjakan 3.196%
Jakarta, MCBNews – Jumlah investor pasar modal di Indonesia mencatat tonggak baru dengan menembus angka 16 juta Single Investor Identification (SID) per 29 April 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan pesat sebesar 1,34 juta SID sejak awal tahun, didominasi oleh generasi muda di bawah usia 40 tahun yang mencakup lebih dari 79% dari total investor.
Pertumbuhan ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Bursa Efek Indonesia (BEI), Self-Regulatory Organization (SRO), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta berbagai pemangku kepentingan seperti perguruan tinggi, sekolah, instansi, Duta Pasar Modal, dan pelaku industri. BEI juga terus memperluas jangkauan literasi keuangan lewat digitalisasi akses informasi dan edukasi, salah satunya melalui aplikasi IDX Mobile yang kini memiliki lebih dari 285 ribu pengguna.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyebut bahwa digitalisasi dan pendekatan kolaboratif menjadi kunci peningkatan inklusi pasar modal. “Kami ingin memastikan edukasi bisa menjangkau semua kalangan, di mana pun mereka berada. Galeri Investasi dan Duta Pasar Modal menjadi jembatan antara dunia akademis dan pasar modal,” ujarnya.
Hingga saat ini, terdapat hampir 1.000 Galeri Investasi BEI di berbagai institusi dan lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal yang aktif di lapangan. Pada kuartal pertama 2025 saja, BEI telah menggelar 3.979 kegiatan edukasi di seluruh Indonesia, termasuk webinar, seminar, workshop, hingga pelatihan daring.
Kalimantan Tengah Tumbuh Signifikan
Salah satu wilayah yang mencatatkan pertumbuhan luar biasa adalah Kalimantan Tengah. Hingga Maret 2025, jumlah investor pasar modal di provinsi ini mencapai 108.552, dengan 52.743 di antaranya merupakan investor saham.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalimantan Tengah, Stephanus Cahyo Adiraja, menyatakan bahwa sejak berdiri pada Oktober 2016, kantor perwakilan BEI di wilayah ini telah memainkan peran penting dalam edukasi dan sosialisasi pasar modal.
“Pada akhir 2016, jumlah investor saham hanya sekitar 1.600. Kini, telah tumbuh lebih dari 3.196%. Ini berkat sinergi antara BEI, OJK, institusi pendidikan, pemerintah daerah, serta pihak swasta,” ungkap Stephanus.
Kini terdapat 24 Galeri Investasi di Kalimantan Tengah, terdiri dari 11 di perguruan tinggi dan 13 di SMA/SMK, yang aktif memberikan literasi keuangan kepada masyarakat. Kantor Perwakilan BEI Kalteng juga aktif menggelar kegiatan digital melalui Instagram, TikTok, dan Facebook, serta webinar gratis yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.
BEI bersama OJK dan SRO akan kembali menggelar Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, yang telah memasuki tahap awal melalui program Road to CMSE sejak Maret lalu. Gelaran ini akan melibatkan berbagai sektor termasuk komunitas, kampus, pelaku industri, dan media massa.
(Awn)
Tinggalkan Balasan