Site icon MCB News

RSUD Ulin Banjarmasin Kembangkan Operasi Implan Koklea Pertama di Kalimantan

RSUD Ulin Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan (foto: Istimewa)

MCBNews – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel), kini mengembangkan layanan operasi pemasangan implan koklea untuk pasien gangguan pendengaran. Inovasi ini menjadi langkah besar dalam memperluas akses layanan kesehatan telinga di wilayah Kalimantan.

“RSUD Ulin sangat mendukung pengembangan operasi implan koklea untuk melayani masyarakat dengan lebih baik, khususnya mereka yang mengalami gangguan pendengaran,” ujar Plt. Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin, Agung Ary Wibowo, dikutip dari Antara, Minggu (27/4/).

Dalam upaya ini, RSUD Ulin berkolaborasi dengan PT Nobel, termasuk mengadakan pelatihan bagi dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan (THT) terkait teknik operasi implan koklea. Agung menuturkan, RSUD Ulin menjadi rumah sakit pertama di Kalimantan yang berhasil melakukan operasi ini.

Pada tahap awal, empat pasien dijadwalkan menjalani prosedur operasi dengan waktu tindakan sekitar 90 menit. Agung menyebutkan, program ini akan terus dikembangkan di masa mendatang guna memperluas layanan bagi masyarakat.

Sementara itu, perwakilan RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, Harim Priyono, menjelaskan bahwa implan koklea ditujukan bagi pasien dengan gangguan pendengaran berat yang tidak lagi merespons alat bantu dengar konvensional.

“Jika persepsi wicara tidak tercapai dengan alat bantu dengar biasa, maka solusi selanjutnya adalah pemasangan implan koklea,” papar Harim.

Menurutnya, alat ini bekerja dengan mengubah suara menjadi sinyal listrik yang langsung merangsang saraf pendengaran di rumah siput (koklea) pasien. Proses operasi implan koklea membutuhkan teknik khusus, meski secara umum serupa dengan operasi telinga lainnya.

Setelah operasi, pasien akan menjalani perawatan luka dan kontrol rutin dalam waktu lima hingga tujuh hari. Implan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dalam yang ditanam di tubuh dan bagian luar yang dirawat seperti alat bantu dengar biasa.

“Dengan adanya program ini, RSUD Ulin Banjarmasin bersama PT Nobel berharap dapat memperluas akses dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat yang mengalami gangguan pendengaran,” tutup Harim.

(red)

 

Exit mobile version