Jakarta, MCBNews.co.id – Kinerja enam bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapatkan respons positif dari mayoritas publik. Berdasarkan survei Indonesia Social Insight (IDSIGHT), tingkat kepuasan terhadap kepemimpinan Prabowo mencapai 74,6 persen, sedangkan Gibran meraih 73,5 persen.
“Respons positif terhadap Presiden Prabowo mencapai 74,6 persen, sedangkan yang menilai negatif hanya 15,4 persen,” kata Direktur Komunikasi IDSIGHT, Johan Santosa, dalam keterangannya dikutip dari Antara pada Sabtu (26/4).
Survei ini menganalisis respons netizen terhadap unggahan di akun media sosial resmi presiden dan wakil presiden di Instagram, X (Twitter), Facebook Page, dan TikTok, periode 6–15 April 2025. Platform tersebut dipilih karena paling banyak digunakan masyarakat Indonesia.
Johan menambahkan, Prabowo dalam beberapa kesempatan mengakui masih ada kendala komunikasi pemerintah kepada publik. Sebagai respons, Prabowo mengundang para jurnalis senior dalam dialog eksklusif di Hambalang, termasuk Najwa Shihab yang dikenal kritis.
Dalam evaluasinya, Prabowo bahkan memberikan skor 6 dari 10 untuk kinerja pemerintahannya, mengakui masih banyak ruang perbaikan, terutama dalam menyampaikan pencapaian, seperti stabilnya harga pangan dan rekor produksi beras tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Sebagai langkah strategis, Prabowo menunjuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai juru bicara presiden. Prasetyo langsung terjun menemui mahasiswa saat demonstrasi di dekat Istana Negara, merespons tuntutan terkait efisiensi anggaran, program makan bergizi gratis (MBG), hingga kekhawatiran soal lapangan kerja.
Di tengah tantangan ekonomi global, termasuk dampak dari perang dagang Amerika Serikat, pemerintahan Prabowo-Gibran juga mengambil langkah diplomatik, seperti lawatan ke Turki dan negara-negara Timur Tengah untuk mendorong perdamaian di Gaza.
“Masalah ekonomi akan menjadi tantangan besar di paruh awal masa pemerintahan Prabowo-Gibran, di tengah kebutuhan mendanai program-program prioritas,” ujar Johan.
(red)