MCB News

Informatif dan Inspiratif

RI Masuk Jajaran Eksklusif! Indonesia Resmi Mulai Negosiasi Dagang dengan Amerika Serikat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan penandatangan NDA (foto: Istimewa)

MCBNews.co.id – Indonesia resmi memulai babak baru dalam hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS). Dalam pertemuan tingkat tinggi di Washington DC, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan bahwa Indonesia telah menandatangani nondisclosure agreement (NDA) dengan United States Trade Representative (USTR), menandai dimulainya negosiasi tarif resiprokal antara kedua negara.

Didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu dari 20 negara yang masuk dalam fase awal negosiasi tarif dengan AS. Pertemuan tersebut juga melibatkan tokoh penting seperti Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Menteri Keuangan AS Scott Bessent, serta raksasa korporasi AS seperti Freeport, Amazon, dan Cargill yang tergabung dalam US Chamber of Commerce.

“Dengan ditandatanganinya NDA, Indonesia resmi masuk tahap awal negosiasi dagang. Ini menunjukkan pengakuan terhadap keseriusan kita dalam membangun kemitraan dagang yang setara,” ujar Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (25/4/2025).

Menurutnya, AS memberikan apresiasi tinggi terhadap strategi, pendekatan, dan proposal dagang yang diajukan Indonesia. Kedua pihak juga sepakat mempercepat proses melalui pembentukan lima kelompok kerja teknis (working groups) yang akan membahas sektor-sektor prioritas.

Indonesia mendorong perdagangan yang adil dan setara (fair and square), dengan tetap menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas utama. Airlangga menyebut bahwa negosiasi ini juga menjadi momentum memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

“Tawaran kita mencakup akses pasar yang lebih besar ke AS, tarif impor yang kompetitif untuk produk Indonesia, serta penyesuaian kebijakan impor termasuk kuota, perizinan, dan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN),” jelasnya.

Untuk memperkaya substansi negosiasi, pemerintah juga membuka kanal komunikasi dengan pelaku usaha dan asosiasi bisnis besar di AS seperti Amazon, Microsoft, Boeing, hingga Google.

Airlangga menegaskan bahwa semua langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa Indonesia mendapatkan posisi yang adil dalam sistem perdagangan global, sekaligus memperkuat daya saing ekonomi nasional di kancah internasional.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini