Palangka Raya, MCBNews.co.id – Kalimantan Tengah (Kalteng) tengah didorong menjadi lumbung pangan nasional melalui program strategis food estate. Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beras.
Kalteng memiliki potensi lahan yang luas dan strategis untuk pengembangan tanaman pangan seperti padi, jagung, dan singkong. Potensi ini dianggap sangat mendukung misi memperkuat ketahanan pangan nasional.
Pengamat Pertanian Kalteng Aliandi menekankan, pentingnya perhatian terhadap benih sebagai faktor kunci dalam keberhasilan program pangan di Kalteng. Menurutnya, saat ini petani tak hanya menggunakan varietas unggul nasional, tetapi juga mengandalkan benih lokal seperti varietas Siam Cantik.
“Seperti di daerah Dadahup, masyarakat sudah menggunakan benih Siam Cantik sebagai alternatif karena seringkali sulit mendapatkan benih nasional,” ujarnya kepada media ini baru-baru ini.
Alfiandie menilai, pemerintah daerah perlu memberikan perhatian lebih kepada kebutuhan petani lokal, terutama dalam hal ketersediaan benih. “Petani kesulitan mencari benih yang sesuai, karena benih dari luar Kalteng kerap tidak cocok dengan kondisi tanah di sini,” jelasnya.
Varietas Siam Cantik sendiri dikenal sebagai jenis padi lokal yang populer di Kalteng. Selain tahan terhadap lahan pasang surut—karakteristik umum lahan pertanian di provinsi ini—beras yang dihasilkannya juga memiliki tekstur dan aroma khas.
“Karakteristiknya sangat cocok dengan lingkungan di Kalteng. Sudah semestinya setiap kabupaten menyesuaikan jenis benih dengan kondisi lokal agar hasil panen maksimal,” tambah Aliandi.
Ia juga mendorong adanya sertifikasi benih lokal agar varietas seperti Siam Cantik dapat diakui secara resmi dan dimanfaatkan lebih luas. Sertifikasi ini, menurutnya, akan meningkatkan kepercayaan dan produktivitas petani.
“Sertifikasi benih harus melalui proses kajian asal-usul benih dan diajukan ke Balai Sertifikasi Benih Kalimantan Tengah. Dengan sertifikasi, varietas lokal bisa ditanam secara legal dan lebih optimal,” pungkasnya.
Dengan dukungan terhadap benih lokal dan sistem pertanian yang sesuai karakter daerah, harapan menjadikan Kalimantan Tengah sebagai lumbung pangan nasional dinilai bukan hal yang mustahil.
(Hda)